Kamis, 01 Desember 2011

kepemimpinan


Makalah Tentang Kepemimpinan

BAB I
PENDAHULUAN


I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah.
Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Dari Latar Belakang Masalah di atas banyak sekali terdapat masalah yang sering di jumpai oleh banyak pemimpin antara lain adalah:
1.Bagaimana menjadi hakekat seorang pemimpin.
2.Adakah teori-teori untuk menjadi seorang pemimpin yang baik?
3.Apa dan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik?
4.Apa dan bagaimana menjadi seorang pemimpin sejati?
5.Bagaimana hubungan kearifan local dengan kepemimpinan?

I.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan atau pembuatan makalah ini yaitu:
1.Agar para pembaca mengetahui tentang apa yang tertulis pada rumusan masalah tersebut.
2.Melatih Mahasiswa/i kreatif dalam menulis artikel,
3.Meningkatkan tingkat belajar serta pola fikir para pembaca dan penulis,tentang kepemimpinan.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 HAKEKAT KEPEMIMPINAN
Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dan tidak hany berlaku dalam suatu organisasiatau kantor tertentu.kepemimpinan tidak harus di batasi oleh aturan-aturan tatakrama birokrasi.kepemimpinan tidak harus diikat dalam organisasi tertentu.adapun beberapa ahli mengatakan tentang pendapat mereka masing-masing antara lain adalah sebagai berikut:
Ø  Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Ø  Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Ø  Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Ø  Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
Ø  Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Ø  Yang terakhir adalah menurut PANCASILA,sebagaimana yang tertulis dalam PANCASILA bahwa pemimpin harus bersikap mendorong, menuntun dan membimbing asuhanya.seperti semboyan yang diucapkan oleh seorang pemimpin pendidikan KI.HAJAR DEWANTARA : ING NGARSO SUNG TULODHO,ING MADYA MANGUN KARSA,TUT WURI HANDAYANI.
Untuk menunjukan betapa pentingnya seorang pemimpin dan setiap kelompok/individu membutuhkannya ada pendapat keras yang mengatakan bahwa dunia atau umat manusia di dunia ini pada hakekatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja,yakni yang bersttus sbagai pemimpin.seperti pepatah melayu mengatakan “jika gajah sama gajah berkelahi,pelanduk mati di tengah-tengah”artinya: jika seorang pemimpin tersebut untuk  memutuskan menimbulkan perang dunia sbagai jalan satu-satunya keluar dari konflik,maka umat manusia pelanduknya akan mati di tengah medan perang tersebut.

II.2 TEORI KEPEMIMPINAN
A.    Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
o Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
o Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.
Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
o Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
o Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
B.     Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
C.     Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
D.    Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.


II.3 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI
Bagaimana menjadi pemimpin yang melayani? Kita dapat melihat kembali arti  kepemimpinan yang diartikan Jabatan formal ,yang menuntut untuk mendapatkan fasilitas dan konstituen yang seharusnya dilayan.saat dilantik,untuk dijadikan pemimpin mereka berjanji untuk melaksanakan tugas-tugasnya tetapi dengan kenyataan banyak pemimpin yang mengingkari janjinya setelah bertugas.banyak yang mengatas namakan rakyat hanya untuk menyenangkan diri.Hal berikut adalah sifat atau karakter kepemimpinan yang melayani:
A. Hati Yang Melayani
Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan  karakternya. Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam dan kemudian bergerak keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang diterima oleh rakyat. Seorang pemimpin memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelompoknya.
Seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas ( accountable ). Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh perkataan,pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada public atau kepada setiap anggota organisasinya.
B. Kepala Yang Melayani
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas. Visi ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut. Bahkan dikatakan bahwa nothing motivates change more powerfully than a clear vision. Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi.
C. Tangan Yang Melayani
Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpin, tapi sungguh – sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan. Artinya dia hidup dalam perilaku yang sejalan dengan firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuatnya.Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tapi melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.


II.4 KEPEMIMPINAN SEJATI.
Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dam maximizer.Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor & praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).
II.5 HUBUNGAN KEARIFAN LOKAL DENGAN KEPEMIMPINAN
Menjadi Pemimpin bukanlah tugas yang mudah,tentunya perlu hubungan dengan kearifan local agar hidupnya serasi,selaras dan seimbang(harmonis),serta cinta damai di kehidupanya.kearifan local yaitu spirit/genius yang artinya luas antara lain pengetahuan,kecerdikan,kepandaian,kepintaran,kebijaksanaan,keberilmuan.dan tentunya masing-masing pihak atau setiap orang mengerti apa yang penulis harapkan.dalam kehidupan manusian pasti mempunyai masalah.entah membuat masalah atau dari yang tag besalah.dan dalam kehidupan local masalah yang di hadapi agar dapat di tanggulangi atau diselesaikan dengan kearifan masalah setempat.contohnya yang sering terjadi adalah masalah bencana alam,dan yang tentunya yang membuat manusia rugi.
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain.agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuantertentu.Di sini dapat ditangkap bahwa suatu pengertian jika seseorang telah mulai berkeinginanuntuk mempengaruhi perilaku orang lain maka kegiatan kepemimpinan telah dimulai.Demikian pula peranan pemimpin dalam mengatasi konflik yang dihadapinya,siap tidak siap seorang pemimpin harus mau menerima masalah yang di hadapinya.
SUMBER:BUKU KEPEMIMPINAN,
MIFTAH TOHA
DAFTAR PUSTAKA

Adizes,Ichak.1980.How to Solve the Mismanagemen Crisis.Los Angeles:MDOR,Inc.
Agyris,Cris.1980.Leadership and Interpersonal Behavior.Holt NwYork.
Bernard,Cherter,1993.The functions of the executive.Cambridge.Mass:Harvard University.
Reith,Joseph H.1977.Behavior in Organisation.homewood,Illinois:Richard D.Iwin
Stogdill,Ralph M.1974.Handbook of Leadership.New York:The Free Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar